Walhi Sumut Bongkar Hasil Investigasi Soal PT SMGP Madina, Pemerintah Harus Tau
Bahkan, Walhi juga mencatat adanya anak-anak yang meninggal karena tenggelam di penampungan air milik PT SMGP sedalam kurang lebih delapan meter yang tidak ditutup oleh perusahaan. Peristiwa itu terjadi pada tahun 2018.
Baca Juga:
Lalu, pada Senin, 25 Januar 2021, juga pernah terjadi kesalahan operasional yang menyebabkan bocornya gas beracun H2S. Kebocoran itu terjadi dari sumur pengeboran di Welipad-T pada perusahaan yang berada di Desa Sibanggor Julu.
Akibatnya, sekitar 44 orang harus dirawat darurat di RSUD Panyabungan. Bahkan, lima orang warga dinyatakan meninggal dunia atas kejadian itu.
"Lima orang meninggal dunia akibat dari bocornya gas beracun yang dihasilkan oleh perusahaan," jelasnya.
Tak hanya itu, di tahun 2022 tepatnya pada Minggu, 6 Maret kejadian serupa kembali terjadi. Tidak ada korban jiwa dala. Kejadian ini, tetapi sebanyak 58 orang warga terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit akibat gejala keracunan yang diduga berasal dari perusahaan.
"Hal ini juga berkaitan dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh PT. SMGP di hari yang sama," kata Doni.
Bahkan, dari penuturan warga, kejadian yang sama juga pernah terjadi pada 9 Februari 2022. Saat itu, perusahaan pernah menginginkan adanya pembersihan di lokasi AAE-05.
"Akan tetapi masyarakat mengatakan gejala yang dirasakan oleh masyarakat tidak separah seperti yang di rasakan pada tanggal 6 Maret 2022," ujarnya.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara (Sumut) melakukan investigasi terkait dengan aktivitas produksi PT Sorik Marapi Geothermal Power di Kab
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News