Polisi Turunkan Detasemen KBR Selidiki Kasus Keracunan 105 Warga di Puncak Sorik Marapi

sumut.jpnn.com, MANDAILING NATAL - Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP Arie Sofandi Paloh mengatakan pihaknya bersama tim dari Detasemen Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) Brimob Polda Sumut akan melakukan penyelidikan dugaan kebocoran gas beracun yang menyebabkan 105 warga di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, keracunan.

Seratusan warga yang mengalami keracunan gas diduga akibat aktivitas PT SMGP itu berasal dari Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga, Puncak Sorik Marapi. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (22/2) malam.

“Terkini saya sedang berada di PT SMGP untuk memastikan apakah keracunan ini disebabkan kebocoran apa tidak. Kami bekerja sama dengan tim KBR Brimobda Polda Sumut,” kata AKBP Arie Sofandi Paloh, Jumat (23/2) sore.

Dia mengatakan tim KBR tiba di lokasi pada Jumat sore untuk melakukan persiapan di tengah hujan yang melanda kawasan tersebut. Pemeriksaan akan dilakukan hingga ke desa yang dilaporkan menghirup udara yang tercemar gas beracun.

"Untuk saat ini beberapa warga beranggapan, karena di sini ada air panas alami, jadi tercium bau seperti belerang biasa," ujar Arie Paloh.

Kendati demikian, Arie mengatakan sejak kehadiran PT SMGP, keracunan yang dialami oleh warga sering dikaitkan dengan aktivitas pembangkit listrik tersebut.

Namun, lanjut Arie, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab keracunan yang dialami oleh warga.

"Penyelidikan itu untuk memastikan tidak menduga-duga, apakah terjadi bocor apa tidak dalam penyebab tersebut," kata AKBP Arie.