Polisi Bantah Keracunan 105 Warga Puncak Sorik Marapi karena Kebocoran Gas PT SMGP

sumut.jpnn.com, MANDAILING NATAL - Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP Arie Sofandi Paloh menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kebocoran gas dalam peristiwa keracunan yang dialami 105 warga di dua desa yang ada di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.

AKBP Arie mengatakan dari hasil pengecekan melalui alat yang dilakukan dalam beberapa hari pascakeracunan yang dialami masyarakat, tidak ditemukan adanya gas H2S baik di lokasi sumur PT SMGP maupun di desa.

“Kami sudah melakukan penyelidikan selama tiga hari dan tidak menemukan adanya kadar H2S atau gas beracun baik di lokasi dan di desa,” kata Arie Sofandi Paloh.

Dia menjelaskan pemeriksaan kandungan H2S yang diduga menyebabkan korban harus dirawat di rumah sakit, melibatkan tim dari Detasemen Kimia Biologi dan Radioaktof Brimobda Polda Sumut.

Selain itu, dalam penelitan kadar H2S ini melibatkan laboratorium forensik, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Polres Mandailing Natal, PT SGMP.

"Di titik lokasi yang berdampak maupun desa tersebut dipasang alat, tidak ditemukan kebocoran gas," katanya.

Arie mengatakan hanya saja di lokasi ada pemandian air panas maupun ladang belerang yang cukup luas mencapai setengah hektare.

"Itu ladang belerang di atas PT SGMP, itu yang sedang kami selidiki karena baunya cukup menyengat," ucapnya.