Pj Gubernur Sumut Perintahkan Dinas LHK Selidiki Penyebab Banjir Bandang Humbahas
“Hulu dari sungai ini berada di Desa Sitolu Bahal, Kecamatan Lintong Nihuta, yang juga disebut masyarakat di Bakti Raja denga wilayah Parhomangan,” kata Delima.
Dari hasil pengamatan, lanjutnya, kondisi hulu sungai sangat memprihatinkan dan terdapat aktivitas penebangan hutan di atas. Terdapat hamparan tanaman monokultur Eukaliptus seluas 15,6 hektare yang baru dipanen.
Delima menyebut dari video yang mereka rekam melalui drone, masih terlihat beberapa log-log (potongan) kayu Eukaliptus yang tidak diangkut.
“Di beberapa titik banjir yang terjadi di Simangulampe juga ditemukan banyak potongan kayu Eukaliptus terbawa air dan lumpur,” jelas Delima.
Sedangkan faktor lain yang menjadi penyebab bencana alam di wilayah tersebut adalah terjadinya alih fungsi lahan yang ditanami dengan pohon Eukaliptus serta menjadi lahan pertanian.
Dia menyebut dari fungsi berdasarkan Peta SK No.8088 Tahun 2018 tentang Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara, lokasi tanaman Eukaliptus memiliki fungsi Hutan Lindung yang seharusnya tidak dirusak atau dialihfungsikan.
“Artinya ada pembiaran dari pengelola hutan. Kejadian seperti ini memang bukanlah hal yang jarang ditemukan di Kawasan Danau Toba, dibanyak tempat banyak ditemukan Eukaliptus, walau fungsinya adalah Hutan Lindung,” kata Delima Silalahi.
Menurutnya, dari investigasi lanjutan yang dilakukan KSPPM di Desa Sitolu, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), masyarakat menyebut bahwa tanaman Eukaliptus tersebut sudah ditebangi atau dipanen pada dua atau tiga bulan lalu oleh seseorang bermarga Manullang.
Pj Gubernur Sumut Hassanudin menginstruksikan Dinas LHK berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki penyebab banjir bandang di Humbang Hasundutan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News