Penanganan Kasus Stunting di Medan Membaik, Dinkes: Masih Ada 298 Balita
sumut.jpnn.com, MEDAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Medan mengklaim penanganan anak penderita stunting atau kekerdilan di kota ini mengalami penurunan. Sebelumnya, jumlah anak terdampak stunting mencapai 550 balita.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan Taufik Ririansyah mengatakan jumlah balita penderita stunting tahun ini menurun menjadi 298 kasus.
"Pada bulan penimbangan balita di Februari lalu tercatat angka stunting kembali turun jadi 298 anak," kata Taufik Ririansyah, Sabtu (1/4).
Dia menjelaskan penurunan jumlah balita stunting terus terjadi pada tahun lalu dari 550 anak menjadi 364 anak pada Agustus 2022.
Sedangkan bila dilihat dari prevalensi stunting, pada tahun sebelumnya prevalensi berada di angka 0,46 persen dan turun menjadi 0,31 di Agustus 2022.
"Di Februari 2023, angka prevalensi stunting kembali turun menjadi 0,19 Persen," kata dia.
Taufik juga menjelaskan penurunan kekerdilan di Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini berkat program dan upaya serius Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam penanganan stunting.
Di antaranya delapan program aksi integrasi penanganan stunting, lalu membentuk tim percepatan penurunan stunting Kota Medan hingga bapak asuh anak stunting (Baas).
Pemkot Medan mengeklaim jumlah anak penderita stunting di kota ini mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun lalu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News