Dokter Gizi Beber Peran Ibu dalam Memutus Rantai Stunting Balita, Berikut Kiat-kiatnya

Anak yang mengalami stunting lebih awal atau sebelum usia enam bulan akan mengalami dampak yang lebih berat saat menjelang usia dua tahun.
Jika tidak ditangani, maka kondisi stunting pada anak usia lima tahun akan menyebabkan kegagalan tumbuh yang berlanjut hingga ia remaja dan mempengaruhi kesuksesannya di masa depan.
Perkaya informasi dari dokter gizi hingga komunitas
Dengan konsultasi kepada dokter gizi serta dokter anak, orang tua dapat terus memantau kebutuhan gizi anak dan mencegah stunting terjadi pada anak.
Anda juga dapat mencari informasi dari internet dan komunitas orang tua untuk membuat makanan yang praktis dan lezat dengan gizi seimbang yang mengandung mikro dan makronutrien sesuai takaran.
Terapkan konsep "Isi Piringku"
"Isi Piringku" merupakan acuan dari Kementerian Kesehatan yang menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang berisi 50 persen buah dan sayur, serta 50 persen karbohidrat dan protein.
Dengan panduan "Isi Piringku", orang tua dapat mengambil peran aktif untuk menjaga gaya hidup sehat bagi anak dan keluarga.(antara/jpnn)
Dokter spesial gizi klinis dr Diana Felicia Suganda menyampaikan beberapa kiat yang bisa dilakukan ibu dalam mencegah kondisi stunting balita
Redaktur & Reporter : Muhlis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News