Cerita Penggarap Saat Menguasai Kebun Balimbingan Milik PTPN IV

sumut.jpnn.com, SIMALUNGUN - PT Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN IV) mulai menertibkan aset lahan yang merupakan Hak Guna Usaha (HGU). Salah satunya lahan di Nagori Bah Kisat, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Lahan tersebut bertahun-tahun dikuasai dan dikelola oleh masyarakat penggarap.

Saparuddin (84), salah seorang saksi hidup, menceritakan awal perjalanan masyarakat penggarap menguasai lahan itu. Meski sudah berusia senja, kakek Sapar masih ingat betul bagaimana akhirnya masyarakat penggarap datang ke lahan tersebut.

Dia merupakan wakil ketua kelompok 17 yang merupakan penggarap pertama areal lahan tersebut. Mereka menamakan diri Pendawa Lima dan beranggotakan 17 orang.

"Dulu PTPN masih menanam kebun teh di situ, kemudian baru jadi kepala sawit. Waktu zaman saya, kami menanam sawit juga dulu," kata Sapar, Kamis (15/12).

Setelah menggarap puluhan tahun, Sapar dan kelompoknya kemudian berdialog dengan PTPN yang menghasilkan kesepakatan. Penggarap saat itu menyepakati meninggalkan lahan seluas 65 hektare dengan ketentuan perusahaan menyediakan lahan pengganti.

Dari hasil kesepakatan itu, PTPN mengamini permintaan penggarap dengan menyediakan lahan pengganti dengan luas setengah dari lahan yang saat ini digarap.

Akan tetapi, terjadi persoalan yang menyebabkan kesepakatan itu tidak berjalan mulus. Para penggarap kemudian memutuskan kembali menduduki areal lahan sebelumnya.