PKNU Sumut Kecam Geng Sambo Tebar Fitnah kepada Kabareskrim dan Menyudutkan Polri

sumut.jpnn.com, MEDAN - Ketua Harian Pergerakan Kader Nahdlatul Ulama (PKNU) Sumatera Utara (Sumut) Aulia Andri angkat bicara menyikapi beredarnya informasi yang dinilai sebagai fitnah di tengah masyarakat dan terkesan menyudutkan institusi Polri.

Informasi tersebut berkaitan dengan beredarnya isu setoran tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) dari kelompok Ferdy Sambo yang ditujukan kepada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

"Saya sih percaya dengan Kabareskrim. Ferdy Sambo dan gengnya jelas-jelas terlibat kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dan merusak citra Polri. Perlu dipertanyakan orang yang percaya dengan Sambo dan kelompoknya," kata Aulia Andri didampingi Sekretaris PKNU Sumut Sofyan Akbar, Senin (28/11) malam.

Eks komisioner Bawaslu Sumut periode 2013-2018 ini sangat menyayangkan bila masih ada yang mendukung Sambo dan komplotannya, termasuk mengamini isu yang ditebar mereka.

Pria berkacamata ini mengatakan isu setoran tambang ilegal yang bermuatan tudingan kepada Kabareskrim tersebut bermula dari beredarnya pengakuan seorang purnawirawan polisi bernama Ismail Bolong.

Video pengakuan Ismail Bolong yang mengatakan menyetor uang Rp 6 miliar kepada Kabareskrim sangat jelas digunakan untuk menyerang Bareskrim bahkan institusi Polri.

"Hal itu terlihat jelas dari klarifikasi yang disampaikan Ismail Bolong kemudian setelah video soal setoran tambang itu viral. Apalagi, dalam video klarifikasi itu ia menyebut pengakuan tersebut dalam kondisi terpaksa dan tertekan. Bahkan, dia sendiri mengakui tidak tahu mengapa video tersebut tersebar," tegasnya.

Senada, Sofyan Akbar menyebut video yang diduga sengaja disebar kelompok Ferdy Sambo itu sebagai upaya untuk 'menyerang' Komjen Agus setelah berhasil mengungkap kasus pembunuhan di Duren Tiga.