Bos Judi Sumut Apin BK Masih Kabur, Penyidik Periksa Anggota Keluarga, Ada Anak dan Istri

Rabu, 28 September 2022 – 18:20 WIB
Bos Judi Sumut Apin BK Masih Kabur, Penyidik Periksa Anggota Keluarga, Ada Anak dan Istri - JPNN.com Sumut
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat diwawancarai soal kasus Apin BK di Mapolda Sumut, Rabu (28/9). Foto: Finta Rahyuni/JPNN.com

sumut.jpnn.com, MEDAN - Penyidik Polda Sumatera Utara (Sumut) memeriksa sejumlah anggota keluarga dari bos judi online terbesar di Sumut berinsial J alias Apin BK alias AP.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menyebut pemeriksaan terhadap anggota keluarga Apin BK itu telah dilakukan penyidik baru-baru ini. Ada empat orang keluarga Apin BK yang diperiksa.

Dari keempat tersebut, termasuk diantaranya istri dan anak Apin BK yang saat ini masih diburu oleh polisi.

"Kemarin penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang keluarga dari Apin BK. Keluarga terdekat itu ada istri, anaknya yang juga ikut kemarin hadir dimintai keterangan," kata Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (28/9).

Perwira menengah Polri itu menyebut penyelidikan kasus judi online beromzet hampir Rp 1 miliar per hari itu masih terus dilakukan.

Penyidik Polda Sumut Djuga telah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk menangkap Apin BK.

Terbaru, Polda Sumut juga telah mengajukan penerbitan red notice untuk Apin BK.

"Penyidik masih terus menggali segala informasi, terlebih kita sudah melakukan penyidikan dengan penerapan pasal TPPU. Jadi, yang jelas proses itu secara menyeluruh dilakukan penyelidikan," ungkapnya.

Polda Sumatera Utara (Sumut) memeriksa sejumlah anggota keluarga dari bos judi online terbesar di Sumut berinsial J alias Apin BK alias AP.
Facebook JPNN.com Sumut Twitter JPNN.com Sumut Pinterest JPNN.com Sumut Linkedin JPNN.com Sumut Flipboard JPNN.com Sumut Line JPNN.com Sumut JPNN.com Sumut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia