Pengacara Korban Pencabulan Anak Pengidap HIV Buru-buru Melapor ke LPSK, Sebut Ada Upaya Intimidasi
sumut.jpnn.com, MEDAN - Kuasa hukum JA, anak pengidap HIV yang diduga menjadi korban pencabulan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) mengungkap kondisi terbaru terkait kondisi korban.
Melalui kuasa hukumnya Arlius Zebua, JA ditengarai mengalami tindakan intimidasi, sehingga pihaknya membuat laporan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Perwakilan Medan, Senin (26/9).
"Langkah yang sudah kami lakukan hari ini yaitu menyampaikan laporan perlindungan terhadap saksi dan korban atas nama JA kepada LPSK dan sudah kami sampaikan dalam permohonan kami," kata Arlius Zebua.
Baca Juga:
Arlius Zebua sendiri belum memerinci lebih jauh soal pihak yang diduga melakukan intimasi itu. Namun, dia mengaku intimidasi itu membuat seperti tertekan dalam memberikan keterangan.
"Belum bisa kami sebutkan. Itu dugaan kami ada intimidasi, sehingga korban tidak leluasa menyampaikan informasi yang sesungguhnya," ujarnya.
Dia menyebut laporan itu telah diterima oleh perwakilan dari LPSK. Arlius berharap LPSK Medan bisa memberikan perlindungan kepada JA selaku korban.
Baca Juga:
"Jadi, kami meminta kepada LPSK yang telah diberikan wewenang oleh Undang-undang untuk bertindak berdasarkan kewenangannya," kata Arlius.
Selian itu, Arlius juga berharap dengan koordinasi dengan LPSK ini membuat penanganan kasus ini bisa semakin mudah. Dia juga mendesak pihak kepolisian agar segera menuntaskan kasus ini.
Kuasa hukum JA, korban pencabulan yang mengidap HIV membuat laporan ke LPSK atas dugaan intimidasi yang dialami korban, dari siapa?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News
