Cerita Sopir Bus Sempati Star Trayek Aceh-Jakarta saat Layani Mudik Lebaran 2022
sumut.jpnn.com, JAKARTA - Kata-kata mutiara sering kali menghiasi kendaraan pengangkutan umum yang melaju di jalan lintas. Salah satu yang paling populer adalah "siang terkena debu, malam terkena rindu." Peribahasa ini seolah menjadi gambaran keadaan yang harus dirasakan oleh seorang sopir profesional saat menjajal jalanan dengan jarak beribu kilometer.
Selain harus melahap trayek dengan panjang ribuan kilometer serta medan berliku dan curam, udara panas bercampur debu jalanan menjadi teman saban hari.
Belum lagi, udara sejuk yang menyelinap dar balik kaca saat malam kerap membuat para sopir didera rindu.
Meski begitu, suka dan duka menjadi hal yang harus diterima seorang sopir angkutan umum. Salah satunya yang dirasakan oleh Ansari Ridwan, sopir bus Sempati Star - Sepakat Group, milik kumpulan para saudagar asal Aceh.
Bagi Ansari kegembiraan menjadi sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) trayek Jakarta-Aceh, tatkala jumlah penumpang meningkat, seperti pada mudik Lebaran 2022.
Menurutnya, semakin banyak mengangkut penumpang dari Sumatra ke Jawa berarti semakin banyak pula rezeki yang akan dibawa pulang untuk keluarga di rumah.
"Otomatis pendapatan juga banyak," ungkapnya kepada GenPI.co di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Senin (9/5).
Namun, tidak hanya bahagia, layaknya hidup saat ada suka tentu ada pula duka. Hal tersebut yang dirasakan Ansari saat menjajal setiap lintasan.
Bagi Ansari Ridwan menjadi sopir bus Sempati Star dengan trayek Aceh-Jakarta punya makna tersendiri. Selain harus menghadapi medan curam dan berliku
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News