Desak Bebaskan Ketua Komunitas Adat, Massa Gerakan Tutup TPL Geruduk Polda Sumut

sumut.jpnn.com, MEDAN - Puluhan massa Aliansi Gerakan Tutup TPL kembali menggelar demonstrasi di depan Mapolda Sumut mendesak kepolisian membebaskan Ketua Komunitas Adat Ompu Umbak Siallagan Dolok Parmonangan, Sorbatua Siallagan, Senin (25/3).

Massa masyarakat adat ini datang dengan membawa pengeras suara dan karton berisi tuntutan mendesak Polda Sumut segera membebaskan Sorbatua Siallagan yang ditangkap penyidik Ditreskrimsus.

Kedatangan masyarakat disambut barikade polisi di gerbang masuk Polda Sumut. Massa juga memasang tenda di depan gerbang saat menggelar demonstrasi.

Dalam orasinya, masyarakat mengkritisi dan menilai proses penangkapan dan penetapan tersangka terhadap Ketua Komunitas Adat Ompu Umbak Siallagan Dolok Parmonangan, sebgai bentuk kriminalisasi masyarakat adat.

"Peristiwa di Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun dan penangkapan terhadap Sorbatua Siallagan yang berjuang mempertahankan tanah adat, justru dihadapkan dengan penculikan dan kriminalisasi, yang diduga permintaan dari PT Toba Pulp Lestari (TPL)," kata Sekretaris Alinasi Gerakan Tutup PT TPL Cavin Tampubolon.

Dia menyebut aksi tersebut juga menuntut pemerintah segera menutup dan mengusir PT Toba Pulp Lestari dari Kabupaten Simalungun atas dugaan kriminalisasi terhadap masyarakat adat.

Cavin menilai kasus yang dialami Sorbatua Siallagan sebagai peringatan bagi pemerintah agar melindungi komunitas masyarakat adat melalui undang-undang.

"Investasi semestinya hadir memberik dampak positif bagi masyarakat, tetapi kenyataannya PT TPL justru merampas ruang hidup masyarakat dan tidak memperhatikan dampak lingkungan serta sosial. Hal tersebut yang dialami Sorbatua Siallagan," ujar Cavin.