Polisi Turunkan Detasemen KBR Selidiki Kasus Keracunan 105 Warga di Puncak Sorik Marapi

"Pembukaan dimulai dengan dibukanya katup 3 inchi sebanyak 4 drat atau 20 persen dengan metode penetralisir H2S (abatement system), semua kegiatan berlangsung di lokasi pad V yang berjarak sekitar 700 m dari titik terdekat Desa Sibanggor Julu," ujar Ali.
Dia mengatakan selama kegiatan berlangsung H2S (gas beracun) termonitor 0 PPM, baik di lokasi pekerjaan Pad V maupun di sekitar perimeter aman 300 meter sampai adanya laporan bau menyengat dari masyarakat Sibanggor Julu yang dibuktikan dengan alat deteksi gas H2S.
Kegiatan ini didampingi dan disaksikan langsung oleh KTPB SMGP, Kepala Desa Sibanggor Julu dan 4 Personel Pamobvit di lokasi pad V.
Menurutnya, aktivasi segera dihentikan begitu mendengar adanya laporan bau menyengat.
Kepala desa berserta tim CDCR melakukan pemeriksaan di desa dan memberi info indikasi bau sudah tidak ada begitu mereka tiba di desa.
"Saat ini PT SMGP masih fokus dalam penanganan masyarakat dengan mengerahkan ambulans dan kendaraan untuk menjemput masyarakat yang mengeluhkan kondisi kesehatannya untuk dibawa ke rumah sakit,” kata Ali Sahid.(antara/jpnn)
Polisi kerahkan tim dari Detasemen KBR Brimob Polda Sumut untuk menyelidiki penyebab keracunan 105 warga di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal
Redaktur & Reporter : Muhlis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News