Kasus Kerangkeng Manusia, Anak Sulung Terbit Rencana Ditetapkan Tersangka

sumut.jpnn.com, MEDAN - Inisial DP yang menjadi tersangka kasus kerangkeng milik Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin, mulai terungkap. 

DP ternyata merupakan Dewa Perangin Angin, anak sulung dari Terbit Rencana Perangin Angin. 

Kuasa hukum para tersangka kerangkeng Sangap Surbakti membenarkan informasi bahwa Dewa Perangin Angin juga akan diperiksa oleh penyidik Polda Sumut sebagai tersangka, Jumat (25/3). 

"Ada dipanggil, sebagai tersangka (Dewa Perangin Angin)," kata Sangap Surbakti di Mapolda Sumut. 

Sangap mengaku Dewa Perangin Angin yang juga Ketua Sapma PP Kabupaten Langkat itu, sempat kaget dirinya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kerangkeng milik ayahnya. Menurut Sangap, Dewa Perangin Angin tidak terlibat dalam kasus ini. 

"Sebagai manusia pasti kaget, dia konsul ke saya. Anak muda yang tidak tahu apa-apa, tidak mengerti apa, tetapi kemudian dituduh bertubi-tubi," ujarnya. 

Selain Dewa, tersangka lainnya juga turut hadir di Polda Sumut untuk diperiksa. Mereka, yakni HS, IS, TS, RG, JP, HG, dan SP. 

Namun, Sangap mengaku heran karena ada satu orang kliennya yang ditetapkan menjadi tersangka, meski belum pernah di periksa oleh penyidik.

"Itu masih pro kontra buat kami, karena itu ada satu yang belum pernah diperiksa tapi sudah ditetapkan menjadi tersangka. Ini luar bisa, inisialnya HG. Belum pernah diperiksa tapi sudah ditetapkan sebagai tersangka, sah, itu haknya penyidik, tapi itu luar biasa saya bilang," kata Sangap. 

Sebelumnya, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut Dewa Perangin Angin  juga terlibat dalam penyiksaan penghuni kerangkeng. 

Dewa Perangin Angin yang menjabat sebagai wakil ketua kepengurusan di kerangkeng itu disebut menganiaya sejumlah penghuni hingga jarinya putus. Bahkan, penghuni kerangkeng bernama Sarianto Ginting juga tewas di tangan Dewa Perangin Angin. (mcr22/jpnn)