Mohammad Nuh Dorong PTN-BH Kelola Dana Abadi Bersama BWI untuk Majukan Pendidikan

sumut.jpnn.com, MEDAN - Ketua Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI) Profesor Dr Muhammad Nuh mendorong Perguruan Tinggi Negeri khususnya yang sudah berbadan hukum (PTN-BH) di Indonesia berkontribusi mewakafkan uang atau dana abadi untuk dikelola untuk mengembangkan kampus.

Hal itu disampaikannya di hadapan para mahasiswa dan civitas akademika di Universitas Sumatera Utara (USU) dalam kegiatan "BWI Goes to Campus".

"Perguruan tinggi memiliki potensi besar sangking banyaknya jumlahnya. Wakaf juga bisa berbentuk tanah atau uang, kalau digali potensinya sangat luar biasa," kata Muhammad Nuh di Auditorium USU Jalan Dr Mansyur Medan, Selasa (16/5).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menjelaskan PTN menjadi potensi yang besar dalam mengumpulkan dana abadi untuk dikelola bersama BWI, yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Dia mengatakan saat ini Badan Wakaf Indonesia telah mengelola sebesar Rp 700 miliar dana wakaf dari PTN-BH di Indonesia.

Oleh sebab itu, melalui kegiatan "BWI Goes to Campus" Mohammad Nuh mengatakan ingin menyadarkan mahasiswa hingga civitas perguruan tinggi terkait manfaat besar dari pengelolaan wakaf bagi pengembangan kampus.

"Sekarang saja, yang dikelola oleh BWI baru sekitar Rp 700 miliar. Berapa jumlah universitas kita (di Indonesia), sampai ribuan," ungkapnya.

"Selain itu penting untuk memberikan kesadaran terkait dana abadi. Dana abadi ini tidak boleh dibagi, hanya keuntungannya yang bisa dibagi. Misalnya, wakaf ayam potong, kalau ayamnya dipotong maka akan habis. Tetapi ayamnya dikelola dan telurnya yang boleh dibagi, sehingga setiap tahun nilai wakaf akan bertambah," jelasnya.