8 Ternak Warga di Mandailing Natal Mati Diserang Penyakit 'Ngorok'
sumut.jpnn.com, MANDAILING NATAL - Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, melaporkan sedikitnya delapan ekor sapi dan kerbau warga mati diduga diserang penyakit septicaemia epizootuca (SE) atau penyakit ngorok.
Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution mengatakan kasus terindikasi (suspek) penyakit ngorok pada sapi dan kerbau warga itu ditemukan di Desa Batang Gadis Jae dan Desa Batang Gadis Julu, Kecamatan Panyabungan Barat.
"Hingga saat ini sudah ada delapan ternak yang terdata mati akibat diserang penyakit ngorok," kata Siar Nasution, Selasa (17/1).
Dia menjelaskan kasus kematian ternak akibat virus tersebut pertama kali ditemukan di Desa Batang Gadis pada Selasa (10/1), setelah peternak melaporkan bahwa ternak mereka mati dengan kondisi terserang penyakit.
Peternak melaporkan bahwa dua ekor kerbau yang berumur 2-3 tahun mati.
Dari para peternak diperoleh informasi bahwa sebelum mati ternak menunjukkan gejala hipersalivasi. Selain itu, dari hidung mengeluarkan ingus, kaki belakang lumpuh dan terdengar suara ngorok.
Hipersalivasi adalah kondisi saat air liur diproduksi secara berlebihan.
Pada 13 Januari, kata Siar Nasution, warga kembali melaporkan bahwa dua ekor kerbau indukan dan anakan umur dua bulan yang diketahui berasal dari daerah Padang Bolak, Kabupaten Padanglawas Utara.
Ternak kerbau dan sapi milik warga di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) diserang penyakit aneh, delapan ekor mati
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News