Umara Bungkam Persoalan Median Jalan, Warga Johor Minta Ulama Ambil Peran
Pemasangan median di Jalan Karya Wisata dengan maksud mengurai kemacetan dinilai sebagai langkah yang keliru. Proyek pembangunan median jalan itu, lanjut Gumilar, justru memunculkan persoalan baru bagi masyarakat Kecamatan Medan Johor dan masyarakat pengguna jalan secara umum.
Sebab, kata dia, setelah separator tersebut dipasang Pemkot Medan, kemacetan di kawasan Medan Johor semakin parah dengan durasi hingga berjam-jam.
“Sebelum adanya separator atau median jalan, Jalan Karya Wisata ini tidak pernah macet. Kalaupun ada kemacetan itu terjadi di jam-jam tertentu dan tidak lama. Namun, sejak separator ada, kemacetan meningkat. Bayangkan, dari perumahan Johor Indah ke Simpang Jalan AH Nasution bisa memakan waktu hingga 2 jam,” ungkapnya.
Sebelumnya, Forum Masyarakat Johor Menggugat (FMJM) resmi melayangkan somasi terhadap Wali Kota Medan Bobby Nasution atas pembangunan median atau separator di Jalan Karya Wisata, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Sejumlah perwakilan warga Johor menyerahkan surat somasi kepada Bobby Nasution yang langsung diantar ke Balai Kota pada Jumat (23/12) pukul 14.00 WIB.
"Somasi kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution ini berkaitan dengan pembangunan median jalan di Jalan Karya Wisata Medan. Somasi kami sudah diterima oleh petugas di Bagian Umum. Dalam somasi ini kami meminta agar Wali Kota Medan membongkar median jalan karena tidak tepat dan menyalahi aturan," kata Gumilar.
Pembangunan Median Jalan Menyalahi Aturan
Pemasangan median atau separator jalan di Jalan Karya Wisata Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, mendapat penolakan dari warga setempat lantaran menimbulkan beberapa masalah, salah satunya kemacetan parah.
Warga Johor meminta MUI Kota Medan memberikan masukan kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution atas kebijakan pemasangan median jalan yang berdampak terhadap umat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News