IMM Sumut Menduga Isu Setoran Tambang Ilegal Sebagai Serangan Balik ke Komjen Agus
Menurutnya, institusi tersebut harus fokus melakukan pembenahan pasca-kasus pembunuhan berencana yang menyeret sejumlah petinggi Polri.
Salah satunya, lanjut dia, mengembalikan kepercayaan masyarakat yang sempat tergerus dengan kasus kematian Brigadir J di Duren Tiga.
"Sebagai masyarakat khususnya mahasiswa, kami ingin Polri dipercaya sebagai institusi negara dan disegani dalam penegakan hukum di Indonesia. Untuk itu kami ingin institusi Polri semakin membaik," ujarnya.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto membantah adanya tudingan penerimaan suap dari bisnis tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) sebagaimana yang disampaikan Ismail Bolong.
Menurutnya, penyelidikan yang menyeret namanya itu sangat lemah.
Selain adanya pernyataan dari Ismail Bolong yang merupakan purnawirawan polisi, beredar laporan hasil penyelidikan (LHP) terkait kasus tambang ilegal dengan nomor R/ND-137/III/WAS.2.4./2022/Ropaminal tertanggal 18 Maret 2022.
Dokumen itu ditandatangani oleh Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat Karo Paminal Propam Polri dan ditujukan kepada mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
"Keterangan saja tidak cukup," kata Agus Andrianto dalam siaran tertulis yang diterima, Jumat (25/11).
Ketua DPD IMM Sumut Arifuddin Bone menduga tudingan setoran tambang ilegal kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dimunculkan pihak tertentu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News