Gegara Karhutla di Kawasan Danau Toba, Edy Rahmayadi: Jangankan Orang, Belalang Saja tak Mau Datang
sumut.jpnn.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi merespons soal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi dalam beberapa waktu terakhir di kawasan Danau Toba.
Menurut Edy Rahmayadi, karhutla itu membuat wisatawan takut untuk berwisata ke danau yang masuk dalam destinasi superprioritas tersebut.
"Di situ sudah menjadi lokasi destinasi superprioritas, dan orang tak akan datang kalau melihat tempat itu terbakar. Jangankan orang, belalang saja tak mau datang ke situ karena takut sama api, apalagi kita semua," ujar Edy menjawab pertanyaan wartawan di rumah dinasnya, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (11/8).
Edy Rahmayadi mengatakan kebanyakan karhutla itu terjadi akibat kebiasaan buruk oknum masyarakat yang kerap membuka lahan pertanian dengan cara membakar.
Edy mengaku selama menjadi gubernur, sudah beberapa kali menemui masyarakat untuk menjelaskan soal bahaya pembukaan lahan dengan cara dibakar itu.
Namun, Edy sangat menyayangkan karena hingga saat ini masih saja ada oknum masyarakat yang tetap melakukan pembakaran untuk membuka lahan.
Menurut pengakuan masyarakat yang ditemuinya, kebiasaan membakar lahan itu sudah menjadi kebiasaan turun temurun para petani di sana.
"Pastinya itu salah karena pemahaman yang berbeda. Ini kami berikan pemahaman itu, rupanya sampai sekarang belum mengerti juga. Kepada media, tolong berikan edukasi kepada masyarakat bahwa pemahaman- pemahaman itu tidak benar," jelas Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi geram soal karhutla yang kerap terjadi di kawasan Danau Toba. Dia menegaskan jangankan orang, belalang saja tak mau datang karena takut api.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News