Presiden Jokowi Singgung Soal BBM yang Masih Disubsidi APBN: Kalau Sudah Tidak Kuat?
Sontak pertanyaan Jokowi itu pun dijawab serentak oleh tamu undangan yang hadir dalam acara Harganas tersebut.
"Tidak," teriak para undangan.
Jokowi meyakini bahwa usulan untuk menaikkan harga BBM itu tidak akan diterima oleh masyarakat. Namun, dia mengingatkan bahwa saat ini setengah dari kebutuhan minyak di Indonesia itu, diimpor dari luar.
"Pasti semua tidak akan setuju. Tapi ingat kita masih impor separuh dari kebutuhan kita, 1,5 juta barel minyak dari luar, masih impor. Kalau harga di luar naik kita juga harus membayar lebih banyak," ungkapnya.
Tak hanya berdampak pada minyak dan gas, Jokowi juga mengatakan invasi Rusia ke Ukraina juga berpengaruh pada ketahanan pangan, seperti gandum. Pasalnya, kedua negara tersebut merupakan produsen besar gandum.
Indonesia sendiri tercatat mengimpor gandum dari negara-negara tersebut hingga 11 juta ton.
"Hati- hati komoditas pangan dunia naik semua, utamanya gandum. Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton impor gandum," kata Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakrat itu mengatakan hal tersebut tentunya akan berakibat pada harga pangan di Indonesia, seperti roti dan mie. Pasalnya, Indonesia hingga saat ini masih bergantung pada produksi gandum dari dua negara tersebut.
Presiden Joko Widodo menyampaikan dampak dari invasi Ukraina dan Rusia bagi Indonesia, yang juga berpengaruh besar terhadap harga minyak dan gas
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News