Fakta Kekejaman Dewa Perangin Angin yang Menewaskan Penghuni Kerangkeng Manusia Terungkap
Sontak penghuni kerangkeng manusia lain langsung mengeluarkan Sarianto dari dalam kolam.
Setelah tubuh Sarianto diangkat dan diletakan di depan kerangkeng, Dewa kemudian mengecek denyut nadi korban. Namun, sayangnya saat itu denyut nadinya sudah tidak bergerak.
Lalu, korban pun dibawa oleh Rajisman ke klinik menggunakan mobil Double Cabin.
Setelah kembali dari klinik, Rajisman menyampaikan kepada Dewa Perangin Angin bahwa Sarianto ginting sudah meninggal.
Mendengar hal itu, Dewa Perangin Angin pun merasa panik dan ketakutan. Dia langsung pergi meninggalkan lokasi kerangkeng bersama rekan-rekannya.
Tak lama setelah Dewa pergi, jenazah Sarianto Ginting pun tiba di lokasi kerangkeng. Saat itu, Junalista Surbakti dan Suparman Perangin Angin menyuruh penghuni kerangkeng mempersiapkan alat-alat untuk memandikan jenazah korban.
"Heru bersama dengan tiga penghuni lainnya pun memandikan jenazah Sarianto Ginting dan langsung mengafaninya dengan kain kafan yang sudah di sediakan," ungkap petugas.
Setelah itu, jenazah korban pun dibawa menggunakan ambulans menuju rumah duka di Dusun VII Suka Jahe, Desa Pursobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.
Namun, setibanya di rumah duka, keluarga korban menemukan wajah Sarianto sudah dalam keadaan bengkak. Tak hanya itu, keluarga juga menemukan adanya bekas darah yang sudah mengering di bagian kapas yang menutup hidung dan mulut Sarianto.(mcr22/jpnn)
Seorang penghuni kerangkeng bernama Sarianto Ginting, tewas seusai dianiaya di kerangkeng milik Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin
Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News