Film Dirty Vote Tembus 3,2 Juta Penonton, Airlangga Hartarto Tuding Sebagai Kampanye Hitam
sumut.jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuding film dokumenter berjudul Dirty Vote yang tayang di kanal YouTube, sebagai kampanye hitam.
Film yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono bersama beberapa lembaga swadaya masyarakat ini ditujukan sebagai edukasi politik bagi masyarakat menyambut Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.
"Itu kan namanya 'black movie', 'black campaign' ya kalo itu kan enggak perlu dikomentarin," kata Airlangga saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/2).
Dia menyebut film dokumenter tersebut sebagai ‘black movie’ karena disiarkan secara luas saat memasuki masa tenang 11-13 Februari 2024, sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2024.
Airlangga menilai Pemilu termasuk kampanye berjalan dengan aman dan tertib dan lancar. Oleh sebab itu, dia berharap tidak perlu memperkeruh suasana dengan adanya film yang disebutnya sebagai kampanye hitam.
Apalagi, Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan India.
"Kita dorong aja pemilu sesuai dengan mekanisme yang ada dan kita optimis jangan ada pemilu yang diganggu oleh hal-hal semacam itu," kata Airlangga.
Airlangga tidak banyak berkomentar soal isi film tersebut, dia hanya meminta agar masyarakat menggunakan hak suara mereka pada 14 Februari mendatang.
Ketua Umum Golkar menanggapi film Dirty Vote yang telah ditonton 3,2 juta orang itu sebagai kampanye hitam dan 'black movie'
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News