Capres Ganjar Singgung 'Politik Drakor' Usai Penetapan Nomor Urut, Menyindir Siapa?
"Drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Dan malam sebetulnya kita memulai. Memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui pemilu. Namun, melihat situasi belakangan ini, tentu kami mendengarkan banyak pihak," jelas Ganjar.
"Kewajiban kita, bapak-ibu untuk menjaga. Kalau kita merasakan dan harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik, meskipun sekarang belum baik-baik saja," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam pidatonya pada acara Hari Ulang Tahun ke-59 Partai Golkar, Senin (5/11) mengatakan bahwa politik Indonesia belakangan terlalu banyak diisi drama bak sinetron di televisi.
Padahal, Jokowi ingin Pemilu 2024 diisi dengan adu gagasan untuk kemajuan bangsa.
"Saya lihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakor-nya. Terlalu banyak sinetronnya. Mestinya kan pertarungan gagasan, pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan," kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi tidak mau meneruskan pandangannya terkait kondisi politik saat ini karena dikhawatirkan takut pernyataannya disalahartikan.(antara/jpnn)
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam pidatonya di KPU RI kembali menyinggung soal "politik drakor" yang pernah disebut Presiden Jokowi
Redaktur & Reporter : Muhlis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News