LBH Medan Soroti Penahanan Pria yang Mengancam Patahkan Leher Bobby Nasution

sumut.jpnn.com, MEDAN - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan mengomentari soal kasus seorang pria berinisial RP yang sempat viral mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Pelaku saat ini sudah diitetapkan menjadi tersangka dan telah ditahan oleh pihak kepolisian.

Namun, penahanan terhadap pria asal Takengon, Provinsi Aceh, itu bukan karena kasus pengancaman mematahkan leher Bobby Nasution, tetapi karena menganiaya terhadap seorang petugas e-parking.

Wakil Direktur LBH Medan Irvan Saputra menilai bahwa dugaan tindak pidana penganiayan yang dilakukan oleh RP tidak perlu dilakukan penahanan.

Dia menilai kasus tersebut bisa diselesaikan dengan keadilan restoratif sebagaimana Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif.

"LBH Medan sebagai lembaga yang consern terhadap penegakan HAM, menilai jika pihak kepolisan dalam hal ini Polrestabes Medan, tidak perlu melakukan penahanan terhadap RP dan meminta perkara ini diselesaikan dengan cara keadilan restoratif," ujarnya, Kamis (28/4).

LBH Medan, kata Irvan, menilai apa yang dilakukan RP terhadap petugas parkir merupakan dugaan tindak pidana penganiyaan ringan sebagai mana yang diatur dalam Pasal 352 KUHPidana.

"Dalam pasal itu dijelaskan bahwa 'penganiayan yang tidak membuat terhalangnya korban melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-harinya'. Petugas parkir itu juga masih bisa diwawancari pers pasca kejadian tersebut," sebutnya.