Menggunakan Tongkat, Lihat Potret Mantan Bupati Langkat Penuhi Panggilan KPK

Kamis, 14 April 2022 – 14:45 WIB
Menggunakan Tongkat, Lihat Potret Mantan Bupati Langkat Penuhi Panggilan KPK - JPNN.com Sumut
Mantan Bupati Langkat Ngogesa Sitepu saat menjalani pemeriksaan di Sat Brimob Polda Sumut. Foto: Finta Rahyuni/Sumut.JPNN.com

sumut.jpnn.com, MEDAN - Mantan Bupati Langkat, Sumatera Utara (Sumut) Ngogesa Sitepu memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pemeriksaan itu dilakukan di Sat Brimob Polda Sumut, Kamis (14/4).

Sekitar pukul 12.50 WIB, Ngogesa Sitepu terlihat keluar dari ruangan pemeriksaan. Dengan menggunakan kemeja putih dan celana hitam, Ngogesa terlihat menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan. 

Dia tampak langsung memasuki mobil warna hitam BK 1106 RW miliknya sembari dikawal oleh sejumlah orang. 

Saat ditanya soal pemeriksaannya sebagai saksi dalam kasus tersebut, Ngogesa tak berkomentar banyak. 

"Ntar kami balik lagi," ujarnya sembari pergi menaiki mobilnya. 

Plt Juru bicara KPK Ali Fikri menyebut pemeriksaan Politikus Partai Golkar itu kasus pekerjaan pengadaan barang dan jasa tahun 2020-2022 di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) yang menjerat Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin 

"Hari ini pemeriksaan saksi TPK suap terkait dengan kegiatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa tahun 2020- 2022 di Kabupaten Langkat," kata Ali Fikri.

Selain Ngogesa, KPK juga memeriksa Direkrut Utama PT Sinar Sawit Perkasa Lina, Pegawai Bank Sumut Cabang Stabat Laila Subank, dan kontraktor bernama Akhmad Zuhri. 

"Pemeriksaan akan dilakukan di Sat Brimob Polda Sumut," ujarnya.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin sebagai tersangka. 

Tak hanya Terbit, KPK juga menjerat lima tersangka lainnya, yakni saudara kandung Terbit Rencana, Iskandar Perangin Angin yang merupakan Kepala Desa Balai Kasih. 

Lalu, ada empat orang pihak swasta bernama Marcos Surya Abdi, Shuhanda Citra , Muara Perangin Angin dan Isfi Syahfitra. 

Terbit diduga menerima suap Rp 786 juta dari Muara Perangin Angin karena mendapat dua proyek di Dinas PUPR DAN dinas Pendidikan sebesar Rp 4,3 miliar. 

Uang tersebut diberikan Muara lewat Marcos Shuhanda dan Isfi kepada Iskandar lalu diteruskan kepada Terbit Rencana Perangin Angin yang

Selain kasus suap, Terbit Rencana Perangin Angin juga dijadikan tersangka dalam kasus kerangkeng miliknya. (mcr22/jpnn)

Pemeriksaan itu dilakukan di Sat Brimob Polda Sumut, Kamis (14/4). Sekitar pukul 12.50 WIB, Ngogesa terlihat keluar dari ruangan pemeriksaan.

Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni

Facebook JPNN.com Sumut Twitter JPNN.com Sumut Pinterest JPNN.com Sumut Linkedin JPNN.com Sumut Flipboard JPNN.com Sumut Line JPNN.com Sumut JPNN.com Sumut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia