Mencicipi Pakkat, Makanan dari Rotan Muda Khas Mandailing yang Banyak Diminati Saat Ramadan
sumut.jpnn.com, MEDAN - Warga Sumatera Utara (Sumut) tentunya sudah tidak asing dengan nama Pakkat. Kuliner yang sangat banyak ditemui di bulan puasa Ramadan.
Makanan ini banyak ditemui di sejumlah titik di kawasan Kota Medan Sumatera Utara.
Pakkat merupakan makanan khas Mandailing Natal yang terbuat dari batang rotan. Namun, batang rotan yang bisa dijadikan Pakkat hanya pucuk rotan muda.
Bagi masyarakat, Pakkat ini biasanya dijadikan sebagai lalapan atau pendamping saat makan besar. Tak hanya itu, Pakkat ini juga bisa dijadikan tambahan untuk gulai.
Sumut.JPNN.com sempat melihat cara pembuatan Pakkat di salah satu tempat jual Pakkat milik Laila Hasibuan yang buka di pinggiran Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung, Medan, Selasa (5/4).
Terlihat, cara pembuatan Pakkat pun cukup mudah. Batang rotan yang diperkirakan dengan ukuran 600 centimeter itu cukup dibakar di atas api besar.
Waktu untuk membakarnya pun tidak lama, hanya memakan waktu sekitar lima menit. Setelah batang rotan berwarna kehitaman, Pakkat pun sudah bisa diangkat.
Setelah diangkat, penjual pun akan mengupas bagian kulitnya dan mengambil bagian isinya yang berwarna putih. Setelah itu, bagian isinya akan dipindahkan ke dalam plastik untuk dijual.
Warga Sumatera Utara (Sumut) tentunya sudah tidak asing dengan nama Pakkat. Kuliner yang sangat banyak ditemui di bulan puasa Ramadan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News