VoF Dorong Peran Penting Anak Muda dalam Konservasi Melalui Ruang Diskusi
sumut.jpnn.com, MEDAN - Voice Of Forest mendorong peran aktif anak muda pada isu konservasi dengan menggelar diskusi yang diikuti oleh belasan mahasiswa dari sejumlah universitas di Kota Medan.
Diskusi tentang pelestarian lingkungan yang dinamai Conservation Talk, itu menghadirkan sejumlah pembicara, di antaranya Founder Yayasan Orangutan Sumatra Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL OIC), Liez Van Baarle dan Bert Wolput. Keduanya adalah mahasiswa jurusan Biologi, University of Antwerpen, Belgia.
Kedua pemateri yang dihadirkan ini tengah melakukan serangkaian penelitian tentang perilaku primata di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Topik diskusi yang diangkat membahas kondisi konservasi primata, khususnya Orangutan Sumatra, Simpanse dan Bonobo.
"Diskusi ini kita adakan sebagai media untuk berbagi pengetahuan. Selain sebagai upaya menggalakkan upaya konservasi,” kata Direktur Voice of Forest Mirza Baihaqie, dalam diskusi yang digelar pada Jumat itu.
Dia mengatan diskusi ini menjadi pemantik dari Kelas Konservasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Mirza berharap ruang diskusi tentang konservasi dapat digelar secara rutin oleh anak muda dalam upaya menumbuhkan kesadaran pentingnya konservasi satwa dilindungi.
Baca Juga:
Menurutnya, upaya konservasi bisa dilakukan oleh siapa pun dan dengan berbagai cara.
"Milenial tentunya punya kekuatan yang lebih. Upaya konservasi bisa digaungkan melalui kampanye yang lebih masif. Kita bisa Bersama-sama mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di dunia konservasi," kata Mirza.
Voice Of Forest (VOF) terus mendorong semua pihak khususnya anak muda terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan khususnya dunia konservasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News