Presiden Jokowi Singgung Arsitektur di Daerah Malah Tonjolkan Simbol Partai Politik: Enggak Nyambung
sumut.jpnn.com, BOGOR - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengkritisi arsitektur di sejumlah kota di Indonesia yang identik dengan simbol partai politik pengusung kepala daerah di wilayah itu. Presiden menyebut fenomena itu sering disaksikannya saat berkunjung ke daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka agenda Musyawarah Nasional (Munas) Luar Biasa Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/12).
“Kadang-kadang kalau masuk ke sebuah kota dari cat-nya saja sudah tahu ini dari partai apa," katanya melalui video siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden diikuti dari Jakarta.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan semestinya setiap daerah harus menonjolkan karakteristik dari kekuatan potensi yang dimiliki oleh sebuah daerah ketimbang simbol partai politik.
Jokowi mencontohkan seperti Ambon yang kuat dengan sektor perikanan, Lampung dengan potensi alam berupa buah nanas atau pisang, dan Tomohon di Manado dengan kekayaan bunganya.
"Masa warna partai masuk ke kota, nggak nyambung kan, tetapi dipaksakan karena pemimpinnya dari partai, saya nggak sebut partai apa. Dari partai A, wah langsung catnya ungu - nggak 'nyinggung', waduh nggak nyambung, kantor-kantornya Pemkot juga dicat ungu, ini apa toh," ungkapnya.
Presiden Jokowi yang kerap berkunjung ke daerah pun mengaku sudah hapal dan tahu apa partai pengusung kepala daerah di sebuah daerah hanya berdasarkan ornamen warna yang mendominasi di tempat tersebut.
"Saya hampir setiap hari ke daerah, oh tahu ini dari partai ini, wali kotanya ini, dari partai ini, termasuk baju yang ini kita pakai sekarang ini," kata Jokowi yang saat itu mengenakan batik berwarna biru.
Presiden RI Jokowi menyentil banyak temukan arsitektur di daerah didominasi simbol partai politik pendukung kepala daerah...
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News