11 Korban Banjir Bandang di Humbang Hasundutan Masih Hilang, BPBD: Kami Butuh Anjing Pelacak
sumut.jpnn.com, HUMBAHAS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menyebut proses pencarian terhadap 11 korban hilang pascabencana banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, masih mengalami kendala lantaran kondisi di lokasi yanga dipenuhi material banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Humbang Hasundutan Benthon J Lumbangaol mengatakan hal yang sangat mendesak yang dibutuhkan dalam proses pencarian dan pertolongan adalah tambahan personel anjing pelacak.
“Kami masih butuh dengan melibatkan anjing pelacak. Mungkin dari Brimob ya. Untuk dapat mendeteksi keberadaan korban yang hilang. Kalau peralatan sudah cukup kami rasa,” kata Benthon, Minggu (3/12).
Benthon mengatakan kendala tim SAR gabungan dalam proses pencarian dan pertolongan lantaran kondisi lokasi yang terdampak dipenuhi material bebatuan berukuran besar serta lumpur dan puing.
Oleh sebab itu, kata Benthon, penambahan personel anjing pelacak dalam proses pencarian dan pertolongan korban yang masih hilang sangat dibutuhkan.
Dia menjelaskan terkait penanganan 200 jiwa dari 50 kepala keluarga yang terdampak banjir bandang dan longsor sudah tertangani dengan baik. Pihaknya telah memenuhi seluruh kebutuhan dasar seperti makanan, logistik dan peralatan lainnya.
Saat ini seluruh pengungsi dipusatkan di Aula Kecamatan Bakti Raja. Di lokasi ini Dinas Sosial mendirikan dapur umum.
“Kebutuhan makanan sudah tertangani dengan baik. Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial sudah memberikan kebutuhan para pengungsi,” kata Benthon.
BPBD Kabupaten Humbahas menyebut anjing pelacak menjadi kebutuhan yang mendesak untuk membantu proses pencarian dan pertolongan 11 korban banjir bandang
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News