11 Korban Banjir Bandang di Humbang Hasundutan Masih Hilang, BPBD: Kami Butuh Anjing Pelacak
Di sisi lain, Bethon juga menambahkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan juga menjamin keberlangsungan kegiatan belajar mengajar bagi para siswa yang sekolahnya terdampak bencana. Sehingga dipastikan para siswa tersebut tidak akan ketinggalan pelajaran.
“Untuk anak sekolah dijamin keberlanjutannya oleh pemerintah daerah,” ujar Benthon.
Sebelumnya, Kepala Kantor Basarnas Medan Budiono menyebut berdasarkan data yang diterima pihaknya bahwa ada 12 korban yang dilaporkan hilang pascabanjir dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), yang terjadi Jumat (1/12) malam.
Budiono mengatakan pada Sabtu (2/12) tim SAR gabungan berhasil menemukan satu dari 12 korban yang dinyatakan hilang dalam bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Humbahas itu. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Tim SAR gabungan telah menemukan satu orang korban atas nama Boru Lubis dalam keadaan meninggal dunia," kata Budiono saat dikonfirmasi, Sabtu (2/12).
Jenazah korban ditemukan pada pukul 11.25 WIB di danau yang berjarak 500 meter dari permukiman warga yang diterjang banjir.
Budiono mengatakan jenazah korban telah di evakuasi ke puskesmas terdekat.
"Saat ini proses pencarian masih berlangsung. Kami memohon doa dari masyarakat agar para korban bisa secepatnya ditemukan," harap Budiono.(mar8/jpnn)
BPBD Kabupaten Humbahas menyebut anjing pelacak menjadi kebutuhan yang mendesak untuk membantu proses pencarian dan pertolongan 11 korban banjir bandang
Redaktur & Reporter : Muhlis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News