Pertamina Patra Niaga Sumbagut Perkenalkan Transformasi Digital Penyaluran Energi Bersubsidi di UINSU

Jumat, 27 Oktober 2023 – 09:00 WIB

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Susanto August Satria (berdiri) saat menjelaskan tranformasi digital dalam penyaluran energi subsidi kepada mahasiswa UINSU. Foto: Pertamina Patra Niaga Sumbagut

"Proses (transformasi digital) penyaluran LPG 3 Kg dimulai dari tahap pendataan atau pencocokan data konsumen. Untuk pendataan awal, masyarakat hanya perlu membawa kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu keluarga (KK) saat membeli LPG subsidi di pangkalan," jelas Satria.

Baca Juga:

Pertamina: 20 Kali Pipa Penyaluran BBM di Belawan Dibobol

Satria mengingatkan bahwa berdasarkan aturan, ada beberapa usaha yang dilarang menggunakan LPG bersubsidi. Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Migas Nomor B-2461/MG.05/DJM/2022.

Beberapa usaha yang masuk kategori dilarang menggunakan LPG 3 Kg antar lain perhotelan, restoran, usaha penatu, peternakan, tani tembakau, batik, usaha las dan lainnya.

"Konsumen yang berhak menggunakan LPG subsidi ini adalah masyarakat kurang mampu, usaha mikro, nelayan sasaran dan petani sasaran," terang August Satria.

Sementara itu, Sales Branch Manager Rayon I Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Sigit mengatakan hingga 16 Oktober 2013, realisasi penyaluran LPG subsidi di Sumut telah mencapai 377.146 Metrik Ton (MT).

Dia menjelaskan untuk menyuplai LPG di wilayah Sumbagut, pihaknya saat ini memiliki empat Terminal LPG, yakni Terminal LPG Pangkalan Susu, Integrated Terminal (IT) Tanjung Uban, IT Teluk Kabung dan IT Dumai.

"Penyaluran LPG subsidi 3 kg di Sumut dalam keadaan yang mencukupi, hingga 16 Oktober penyaluran LPG 3 kg telah mencapai 377.146 MT," kata Sigit.

Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin menilai upaya digitalisasi dalam proses penyaluran energi subsidi sebagai langkah yang baik untuk memastikan distribusi tepat sasaran.