Alhamdulillah, 9 WNI Asal Sumut Selamat dari Perang Rusia-Ukraina, Kini TIba di Kampung Halaman

sumut.jpnn.com, BINJAI - Sembilan warga negara Indonesia (WNI) asal Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), di Chernihiv, Ukraina, akhirnya pulang ke tanah air dengan selamat setelah terjebak di tengah peperangan. 

Kesembilannya, yakni Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma, Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas.

Mereka tiba di Kota Binjai, Selasa (22/3) setelah berhasil dievakuasi pada Minggu (20/3) dari Ukraina menuju Polandia. Setelah itu, mereka langsung diterbangkan menuju Indonesia dan tiba pada Senin (21/3) kemarin di Jakarta. 

Salah satu WNI asal Binjai Iskandar menceritakan kondisi mereka selama terjebak di tengah peperangan Rusia dan Ukraina. Iskandar menyebut selama hampir 22 hari terjebak, dia bersama delapan rekannya yang lain harus bersembunyi di bunker untuk menyelamatkan diri dari. 

"Kami 22 hari tertahan di sana, bersembunyi dari gempuran peperangan dan memang kalau dipaksakan untuk evakuasi itu tidak memungkinkan," kata Iskandar di rumah dinas Wali Kota Binjai, Selasa malam. 

Namun, kata Iskandar, setiap saat dirinya selalu mengabari pihak KBRI terkait kondisi mereka dan kondisi wilayah tempat mereka bersembunyi. 

"Saya setiap hari selalu memberikan kabar kepada pihak KBRI keadaan di lingkungan tempat kami bersembunyi. Saya memberi tahu di lingkungan sekitar saya kalau mendengar suara bom saya kasih tahu mau besar atau tidak tetap saya kabari. Bahkan jika ada genjatan senjata saya kabari," ujarnya. 

Hingga akhirnya, kata Iskandar, mereka berhasil dievakuasi dari pabrik plastik tempat dirinya bekerja bersama delapan rekannya.

"Alhamdulillah, kemarin kami berhasil dievakuasi dengan selamat," sebutnya. 

Iskandar turut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah mengevakuasi mereka dengan selamat hingga sampai ke kampung halaman. 

"Alhamdulillah, karena izin dari Allah kami selamat sampai di tanah air. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada presiden Indonesia Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno, pihak KBRI dan semuanya yang telah membantu proses kepulangan kami," pungkasnya. (mcr22/jpnn)