Dunia Lega, 556 Kapal Angkut 14 Juta Ton Biji-bijian dari Pelabuhan Ukraina

Minggu, 18 Desember 2022 – 08:30 WIB
Dunia Lega, 556 Kapal Angkut 14 Juta Ton Biji-bijian dari Pelabuhan Ukraina - JPNN.com Sumut
Situasi Pelabuhan Odesa, Ukraina. Foto: Antara

sumut.jpnn.com, ANKARA - Duni yang di bawah bayang-bayang krisis pangan akhirnya bisa bernapas lega setelah 14 juta ton biji-bijian dari Ukraina diangkut melalui Laut Hitam.

Pengiriman biji-bijian itu akhirnya bisa didistribusikan ke seluruh dunia setelah Ukraina dan Rusia menyepakati perjanjian pengiriman bahan pangan yang diinisiasi Turki dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Tercatat sudah 556 kapal sudah bertolak dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina dibawah perjanjian koridor Laut Hitam untuk mencegah potensi krisis pangan global.

"Pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Ukraina terus berlanjut. Hingga hari ini, 556 kapal bermuatan biji-bijian meninggalkan pelabuhan Ukraina, dan 560 kapal pergi ke pelabuhan Ukraina untuk pengiriman," jelas Kementerian Pertahanan Nasional Turki dalam pernyataan pada Sabtu (17/12).

Kesepakatan yang ditandatangani kedua negara yang sedang bertikai, yakni Rusia dan Ukraina, itu dilakukan pada Juli lalu.

Perjanjian itu bertujuan untuk melanjutkan kembali ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina yang terletak di Laut Hitam. Aktivitas ekspor sempat terhenti sementara akibat perang Rusia-Ukraina sejak Februari.

Pusat Koordinasi Gabungan bersama pejabat dari Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB dibentuk Istanbul untuk mengawasi pengiriman.

Kapal pertama yang membawa biji-bijian berangkat pada 1 Agustus 2022 dari Pelabuhan Odesa, Ukraina di bawah kesepakatan bersejarah itu.

14 Juta ton biji-bijian kembali dikirim dari pelabuhan-pelabuhan di Ukraina melalui Laut Hitam dibawah perjanjian yang diinisiasi Turki dan PBB
Facebook JPNN.com Sumut Twitter JPNN.com Sumut Pinterest JPNN.com Sumut Linkedin JPNN.com Sumut Flipboard JPNN.com Sumut Line JPNN.com Sumut JPNN.com Sumut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia