285 Kasus Digigit Anjing Terindikasi Rabies Terjadi di Tapanuli Utara, Satu Orang Meninggal Dunia
sumut.jpnn.com, TARUTUNG - Sebanyak 285 kasus digit anjing yang terindikasi rabies terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sumatera Utara dalam kurun waktu lima bulan tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Utara Sudirman Manurung mengatakan ratusan kasus gigitan anjing terindikasi rabies itu menyebabkan seorang pasien meninggal dunia.
"Dalam kurun waktu Januari-Mei 2023 terdapat 285 kasus gigitan anjing dan mengakibatkan satu orang meninggal," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara, Sudirman Manurung, di Tarutung, Kamis (13/7).
Dia menjelaskan 221 orang di antara korban yang digigit anjing peliharaan itu ditangani dengan memberikan vaksin anti rabies, sedangkan 64 orang lainnya dalam tahap observasi.
Dari jumlah kasus yang terjadi satu orang korban gigitan anjing terpaksa dilarikan ke RSUP H Adam Malik Medan dan dilaporkan telah meninggal dunia.
"Rabies sangat berbahaya dengan tingkat kematian yang hampir mencapai 100 persen setelah gejala muncul. Virus ini umumnya dapat menginfeksi mamalia apa pun dan yang paling sering adalah anjing," ungkapnya.
Menurutnya, tanpa vaksinasi secara teratur, anjing juga berisiko tertular virus mematikan ini, yang menyerang sistem saraf dan menyebabkan gejala-gejala seperti perubahan perilaku yang ekstrem, kelumpuhan, kejang, gagal napas, hingga kematian.
"Makanya, jika anjing peliharaan kita bersentuhan dengan hewan yang terkena rabies, kita mungkin akan diminta untuk melakukan eutanasia jika anjing tersebut belum pernah divaksin," jelasnya.
Kasus gigitan anjing terindikasi rabies di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) tercatat 285 kasus, seorang korban meninggal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News