Gajah Berusia 43 Tahun di Sumut Mati karena Malnutrisi, Diduga Alami Infeksi Mulut

sumut.jpnn.com, MEDAN - Seekor gajah jantan bernama Dwiki yang berada di Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) dilaporkan mati setelah mengalami malnutrisi. Gajah berumur sekitara 43 tahun itu dinyatakan mati pada Selasa, 14 Februari 2023 pukul 06.20 WIB.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Rudianto Saragih Napitu melalui keterangan resmi mengatakan gajah jantan itu mati saat dalam proses pemantauan tim dokter.

“Tim medis Vesswic terus melakukan pemantauan terhadap gajah Dwiki. Pada awal Januari. dari pemeriksaan memang ditemukan kondisi luka luar di pipi kanan sudah membaik dan gajah sudah mulai makan dan minum meski sedikit,” kata Rudianto.

Dia menjelaskan tim medis Vesswic yaitu drh Daniel Sianipar dan drh Munhar terus memonitoring perkembangan dan kesehatan Gajah Dwiki.

Namun, pada minggu kedua Februari 2023, lanjut Rudianto, konidisi gajah itu mengalami perubahan perilaku yaitu tidak mau makan. Atas kondisi tersebut tim dokter Vesswic kembali turun ke ANECC bersama dokter hewan ahli gajah dari Taman Safari Indonesia (TSI), drh Bongot Huaso Muka dan drh. M. Nanang Tejolaksono.

“Tim melaksanakan perawatan intensif terhadap Gahaj Dwiki dengan memberikan 100 botol infus, obat-obatan dan vitamin. Namun, nahas gajah tersebut dinyatakan mati,” jelasnya.

Rudianto mengatakan tim medis juga melakukam nekropsi dan hasilnya menyebutkan bahwa Gajah Dwiki mengalami infeksi pada gigi kanan bawah sehingga tidak tumbuh normal. Akibatnya, gigi graham atas yang sehat tidak tumbuh normal sehingga penampakan gigi menjadi asimetris antara kiri dan kanan.

Kelainan struktur gigi mengakibatkan Gajah Dwiki sulit untuk makan dan makanan yang masuk berkurang sehingga berdampak pada lambung karana volumenya tidak optimal.