Gajah Berusia 43 Tahun di Sumut Mati karena Malnutrisi, Diduga Alami Infeksi Mulut

“Kondisi tersebut diperparah dengan intosusepsi lambung sehingga berdampak pada malnutrisi dan malabsorsi. Akibatnya, tubuh kesulitan menyerap nutrisi dari makanan sehingga terjadi penurunan kesehatan dan berat badan,” jelasnya.
Rudianto menyebut Gajah Dwiki adalah gajah yang dipindahkan dari Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) ke Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC), pada 18 Desember 2022 lalu. Dia dipindahkan berama gajah betina bernama Dini.
Setelah dinyatakan mati, tim dokter Vesswic, TSI dan BBKSDA Sumatera Utara melakukan tindakan Nekropsi pada gajah.Hasilnya, ditemukan luka rahang bagian dalam dan diduga menjadi penyebab Dwiki tidak mau makan hingga mengakibatkan kematian.
Selain itu, dalam proses Nekropsi, petugas juga mengambil sampel beberapabagian tubuh seperti hati, paru, ginjal, jantung, limpa dan vesica urinaria untuk pemeriksaan Histopatologi di Balai Veteriner Medan guna mendapatkan informasi yang lebih valid terkait kematian Gajah Dwiki.
“Selesai Nekropsi bangkai gajah Dwiki pada tanggal 14 Februari 2023 dikuburkan di lokasi ANECC, sedangkan gading gajah dipotong untuk disimpan di Balai Besar KSDA Sumatera Utara,” pungkasnya.(mar8/jpnn)
Gajah Dwiki berumur 43 tahun dilaporkan mati di Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) diduga mengalami malnutrisi
Redaktur & Reporter : Muhlis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News