Panen Perdana, Program Makmur Besutan Erick Thohir di Karo Dongkrak Penghasilan Petani
Keempat, lanjutnya, menggunakan atau didukung teknologi di semua tahapan dan kelima, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani; yang merupakan target utama.
"Harapan kami dari 5 filosofi ini semua bisa dilakukan. Kami ingin Program Makmur ini bisa berjalan yaitu memakmurkan masyarakat sebagai aksi nyata bukan hanya konsep," tegasnya.
Sementara itu, kata Andri, delapan elemen yang terlibat dalam Program Makmur, yakni Petani, offtaker yang dipimpin oleh ID Food, Pemda setempat hingga penyuluh, Perbankan yang dipimpin oleh BRI, Pupuk dan Anti Hama dari Sam Hyang Seri, Teknologi Pertanian, serta Perizinan dan Dokumentasi.
Menurut Adri, semua elemen tersebut harus bekerja sama untuk mendorong dan mendukung peningkatkan produktivitas petani jagung.
"Kami di sini hadir sebagai mitra. Apa yang dibutuhkan akan kami hadirkan. Apa rencana petani jagung di sini akan kami akomodir," jelasnya.
Program Makmur dilaporkan kepada Presiden RI Jokowi secara digital melalui aplikasi Aifarm dan Dasboard. Data program tersebut juga dilaporkan secara lengkap dan mendapat perolehan zin yang diimput melalui aplikasi.
Adri bercerita awalnya diusulkan untuk program Makmur di Desa Limang seluas 24 hektare. Namun, akhirnya yang bisa diproses hanya 10 hektare. BRI berperan memberikan KUR untuk modal bertani pada 5 petani yang memiliki lahan 10 hektare.
"Sedangkan Offtaker yang dalam hal ini ID Food juga berperan penting yang membantu pemasaran. Jadi dari hulu ke hilir petani di kawal terus. Dalam pertanian juga punya risiko. Jadi dalam program Makmur ini juga akan melibatkan asuransi Jasindo. Itulah BUMN-BUMN yang terlibat dalam program Makmur ini. Mari kita majukan usaha rakyat," terangnya.
Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN Erick Thohir di Kabupaten Karo berhasil mendongkrak hasil panen petani jagung
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News