Gaji Guru Honorer SD di Medan Dipotong dan Dimanipulasi, DPRD Ingatkan Disdik Begini
DPRD Medan yang menerima keluhan Marpaulina ini lalu memanggil oknum kepala sekolah yang bersangkutan.
"Oknum kepala sekolah itu mengaku sengaja memotong gaji ibu Marpaulina, dan mengakui kesalahan serta memohon maaf atas perbuatannya itu," kata Rajudin Sagala.
Rajuddin menjelaskan alasan kepala Sekolah SD 064959 memotong gaji Marpaulina dari dana BOS untuk pembayaran gaji guru honorer lain yang tidak terdaftar.
Namun, setelah dilakukan pengecekan ke Dinas Pendidikan Kota Medan, Rajuddin mengungkapkan pengakuan kepala sekolah tersebut tidak benar.
Menurutnya, dari penjelasan pihak Dinas Pendidikan seluruh guru honorer telah didaftarkan sebagai penerima dana BOS.
"Tetapi setelah kami cek ke Dinas Pendidik Medan, ternyata tidak ada. Mana ada guru honorer yang tidak dilaporkan kepala sekolah. Makanya dia minta maaf," ungkapnya.
Rajudin Sagala mengungkapkan selain pemotongan gaji dari dana BOS, gaji sejumlah guru honorer kerap dipotong dengan berbagai alasan. Salah satunya apabila terlambat datang.
"Bukan hanya dipotong saat terima gaji, telat datang 2 menit saja langsung dipotong Rp10 sampai Rp 20 ribu. Makanya guru honorer ini begitu dia gajian hanya Rp 115 ribu yang diterima," bebernya.
Praktik pemotongan gaji guru honorer dan sejumlah praktik busuk lainnya yang terjadi di SD Negeri 064959
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News