KontraS Desak Irjen Panca Usut Tuntas Penyerangan RSU Bandung

sumut.jpnn.com, MEDAN - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumatera Utara (Sumut) mendesak Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengusut tuntas peristiwa penyerangan yang dilakukan oknum polisi di RSU Bandung Kota Medan.

Koordinator Kontras Sumut Rahmad Muhammad meminta agar pengusutan kasus tersebut dilakukan secar transparan, sehingga masyarakat mengetahui apa motif penyerangan yang berujung penganiayaan terhadap seorang perawat itu.

"Perbuatan itu sangat melampaui batas, apapun alasannya tindakan penyerangan di rumah sakit tidak bisa di tolerir. Rumah sakit merupakan wilayah yang aman dari konflik. Berdasarkan Law of Armed Conflict (hukum perang), saat kondisi perang sekalipun rumah sakit tidak boleh di serang," kata Rahmad melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu (9/11).

Rahmad menilai perbuatan sejumlah oknum polisi yang menyebabkan korban seorang perawat tersebut kian mencoreng citra institusi Polri ditengah berbagai persoalan yang dihadapi saat ini.

Di Kota Medan, peristiwa penyerangan RSU Bandung di Jalan Mistar, Kelurahan Sei Putih Baru, Medan Petisah, pada Minggu (6/11) pagi itu, kian menambah catatan pelanggaran oknum polisi setelah sebelumnya tiga oknum polisi melakukan percobaan perampokan sepeda motor warga.

"Sekian persoalan kekerasan yang melibatkan kepolisian seolah berjalan beruntun, disisi lain dorongan reformasi kepolisian masih belum berjalan maksimal, berbagai isu yang melibatkan para Pejabat Kepolisian masih panas, kini dilevel akar rumput pun persoalan kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian semakin menjamur," ungkapnya.

KontraS menilai kasus-kasus yang melibatkan oknum anggota Polri harus menjadi refleksi bagi institusi untuk mengembalikan kepercayaan publik.

Perubahan secara menyeluruh harus segera dilakukan, tidak hanya pada struktur namun juga pada nilai-nilai di Korps Bhayangkara.