Tangis Histeris Rosti Simanjuntak di Persidangan Kenang Brigadir J: Anak Saya Dicabut Nyawanya
sumut.jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Ibu mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Huatabarat, Rosti Simanjuntak tak kuasa menahan perihnya kepedihan atas kepergian anaknya yang dibunuh secara berencana. Dia menangis histeris di persidangan ketika menjadi saksi dalam perkara pembunuhan berencana itu.
Rosti Simanjuntak dengan terbata-bata menahan kesedihan menyebut bahawa nyawa adalah hak Tuhan.
"Dengan mata terbuka anak saya dihabisi, anak saya dicabut nyawanya, nyawa itu adalah hak Tuhan," kata Rosti sembari menangis di Ruang Sidang Utama Oemar Seno Adji, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10).
Ibunda Brigadir J itu menyebut sebagai seorang ibu ia setiap hari menangis mengennang anaknya yang tewas dibunuh secara berencana itu.
"Menangis histeris setiap hari, siang dan malam," ucapnya.
Dia menceritakan bahwa Brigadir J selalu mengabarkan kondisinya yang baik-baik saja selama bertugas di Jakarta. Bahkan, ia menyebut anaknya itu tidak pernah menyampaikan keluhan maupun kabar duka.
Rosti selalu berpesan kepada anaknya tersebut untuk senantiasa menghormati dan patuh terhadap atasannya (Ferdy Sambo) dan Brigadir J selalu menuruti nasihat dari orangtuanya itu.
Sehingga, sambungnya, hatinya hancur mendapati kabar kematian anaknya yang justru habis di tangan atasannya sendiri, yang selama bertugas menjadikannya sebagai wali pengganti orangtua saat Brigadir J merantau untuk bekerja.
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak menangis histeris di persidangan saat menjadi saksi kasus pembunuhan berencana terhadap anaknya itu
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News