Edy Rahmayadi Mengaku Pernah Pakai Narkoba Jenis Kokain, PKS Bereaksi: Tidak Perlu Ditiru

Terlebih, kata Hariyanto, saat ini Sumut masih menjadi provinsi tertinggi jumlah pengguna narkoba di Indonesia.

"Kalau dia (Edy Rahmayadi,red) hanya sekadar bercerita, mengambil pelajaran, itu sah-sah saja, ambil sisi positif yang dia sampaikan bahwa itu tidak baik. Hari ini narkoba tentu musuh bersama karena dampak negatif yang begitu besar. Ini masih PR kita bersama yang harus diselesaikan," pungkasnya. 

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melontarkan pernyataan yang mengejutkan saat menceritakan pengalamannya pernah mengonsumsi salah satu jenis narkoba. 

Hal tersebut disampaikan mantan Pangkostrad itu saat memberikan sambutan pada acara yang digelar Pertamina Patra Niaga saat penganugerahan piagam penghargaan Rekor MURI terkait pelaksanaan pemeriksaan Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di Jalan KL Yos Sudarso Medan, Kamis (6/10).

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala BNNP Sumut Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan.

Di awal sambutannya, mantan Panglima Kodam I/BB itu menjelaskan bahwa penyalahgunaan NAPZA di dunia ada sebanyak 260 juta orang. Sementara di Indonesia jumlahnya ada 3,6 juta orang, dan di Sumut terdapat 12.890 orang.

"Saya yakin orang yang tak memakai itu (narkoba,red) karena belum ngerasa. Berarti saya sudah pernah merasa? Ya, saya pernah rasakan itu, saya tipe orang yang seperti itu saya, ketika dilarang maka saya coba. Saat itu pas saya tugas di Batam, kokain satu gram," kata Edy Rahmayadi dalam sambutannya.

Pria kelahiran 10 Maret 1961 itu turut menceritakan sensasi setelah menggunakan narkoba jenis kokain tersebut. Dia mengatakan awalnya badannya terasa sakit. Namun, selang beberapa saat ia mengaku mulai merasakan kenikmatan dari reaksi barang haram itu.