79 Warga Madina Keracunan Gas, PT SMGP Bantah Ada Kebocoran: Kegiatan Sesuai Prosedur
Bahkan, kata Yani, pengujian sumur T-11 itu disaksikan tim dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) serta perwakilan dari pemerintah daerah.
"Semua kegiatan telah sesuai prosedur yang berlaku, dan disaksikan tim dari Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup, bekerja sama dengan Polres Mandailing Natal, TNI, PAM Desa, humas Lokal, aparat keamanan dan berbagai pihak lainnya," sebutnya.
Menurut informasi yang diperolehnya, di saat yang bersamaan sebanyak 79 warga mengalami keracunan sehingga harus dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina.
Sementara, sejumlah warga lainnya memilih mengungsi dari tempat tinggalnya.
Peristiwa kedua dalam sebulan
Sebelumnya, pada Jumat (16/9) peristiwa keracuanan gas dialami masyarakat Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Dalam persitiwa yang terjadi pada pukul 19.00 WIB itu, delapan warga yang menghirup gas beracun (H2S) mengalami mual dan muntah sehingga terpaksa di larikan ke rumah sakit.
Kapolres Madina AKBP M Reza CAS menyebut saat kejadian diduga gas bocor, para korban sedang berada di kediamannya masing-masing di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Awalnya warga mencium aroma busuk yang menyengat hingga menyebabkan warga mual, muntah hingga pingsan.
PT SMGP mengakui melakukan uji sumut T-11 pada Selasa (27/9) sebelum puluhan warga Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal (Madina) keracunan gas
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News