Harga BBM Naik, Buruh Sumut Bakal Aksi Besar-besaran, Ini Tuntutannya!
sumut.jpnn.com, MEDAN - Elemen buruh di Sumatera Utara (Sumut) merespons kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subisidi yang baru saja diumumkan pemerintah hari ini, Sabtu (3/9).
Partai Buruh bersama serikat pekerja dan buruh yang terdiri dari FSPMI,KSBSI, KSPSI AGN, SPMS, KPBI, dan Serikat Petani Indonesia, Komunitas Ojek Online, akan menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.
Ketua Partai Buruh Sumut Willy Agus Utmo mengatakan kenaikan harga BBM sangat berdampak terhadap masyarakat salah satunya dengan terjadinya kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Akibatnya, masyarakat miksin semakin miskin.
"Upah buruh sudah 3 tahun tidak naik, masyarakat ekonominya lesu dibantai Covid-19 dua tahun terakhir, ini malah BBM dinaikkan, dimana hati pemerintah," kata Willy, Sabtu (3/9).
Willy mengatakan dalam penyampaian aspirasi tersebut pihaknya akan mengerahkan massa dari kalangan buruh, petani, dan rakyat kecil yang terdampak kenaikan harga BMM, dengan jumlah massa sekitar 500 orang lebih.
Aksi tersebut akan dipusatkan ke kantor Gubernur Sumatera Utara dan DPRD Sumut.
Baca Juga:
Dia menambahkan, selain isu kenaikan harga BBM, Partai Buruh Sumut dan elemen masyarakat lainnya juga mengusung beberapa poin tuntutan, seperti Undang-Undang Cipta Kerja, meminta kenaikan upah buruh di Sumut sebesar 15 persen untuk tahun 2023 dan turunkan harga sembako.
"Aksi kami pastinya damai dan tertib, kami minta pihak kepolisian agar tetap humanis mengamankan jalannya aksi rakyat kecil di Sumut ini nantinya," pungkasnya.
Partai Buruh akan melakukan aksi besar-besaran dalam rangka menolak kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh Pemerintah, Sabtu (3/9) siang tadi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News
