40 Hektare Lahan di Perbukitan Danau Toba Terbakar, Begini Respons Sandiaga Uno

sumut.jpnn.com, PARAPAT - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mencapai 40 hektare menyisakan kepulan asap di Danau Toba.

Karhutla itu terjadi di perbukitan sekitaran Danau Toba tepatnya di Dusun Buntu Raha, Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, pada Sabtu (16/7) siang lalu.

Bahkan, seorang warga bernama Natal Simaremare (50), ditemukan tewas di lokasi kebakaran.

Meski sudah terjadi beberapa hari yang lalu, asap akibat kebakaran terlihat masih mengepul di sekitaran destinasi super prioritas itu.

Kebakaran yang terjadi di perbukitan sekitaran Danau Toba itu turut mendapatkan respons dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Dia mengaku sangat menyayangkan terjadinya peristiwa kebakaran ini. Pria yang akrab disapa Sandi itu menyebut kepulan asap memang menutupi keindahan Danau Toba.

"Kalau kita lihat sayang ini, karena view-nya sedikit ada efek dari asap ini," kata Sandi seusai mengikuti acara W20 di Hotel Niagara Parapat, Selasa (19/7).

Sandi menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait soal kebakaran itu. Dia telah meminta agar kasus kebakaran hutan dan lahan itu tidak lagi terjadi. 

"Tadi saya pantau asapnya, ini karena musim panas. Saya tadi langsung berkoordinasi dengan instansi terkait lintas kementerian dan lembaga, kami pastikan ini tertangani," jelasnya. 

Terlebih menurutnya, saat ini delegasi dari sejumlah negara tengah berada di kawasan Danau Toba untuk mengikuti gelaran acara W20. Untuk itu, dia ingin menyajikan keindahan Danau Toba tanpa ditutupi asap kepada para delegasi. 

"Harus segera ditangani agar mereka bisa pulang dengan cuaca yang clear dan pengalaman bahwa udaranya segar dan pemandangannya indah yang ada di Danau Toba," ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto mengaku ada sekitar 40 hektare lahan yang terbakar dalam peristiwa itu. 

Dia menyebut pihaknya juga telah menerjunkan sekitar 42 personel yang terdiri dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI/Polri.