Aipda Leonardo Sinaga yang Terlibat Kasus Tahanan Tewas, Kini Ditahan

Setelah itu, Andi Arvino kembali menyuruh Hendra untuk menghubungi keluarganya. Permintaan itu pun kembali dituruti oleh korban. Telepon dari korban pun diangkat oleh keluarganya Hermansyah.
"Minta tolong dulu aku bantu di sini, sekarang aku sudah di RTP Block G, disini ada uang kebersamaan untuk bayar uang air minum," ujar korban kepada keluarganya.
Hermansyah pun menanyakan jumlah uang kebersamaan yang diminta para pelaku kepada korban. Hendra lantas menjawab uang tersebut sebesar Rp 2 juta.
Mendengar hal itu, Hermansyah pun lantas meminta agar korban memberikan handphone tersebut kepada salah satu pelaku. Pelaku pun menyebut bahwa uang Rp 2 juta tersebut bisa dicicil.
Sontak Hermansyah pun menyebut bahwa dirinya tidak memiliki uang sebanyak yang diminta oleh para pelaku.
"Hermansyah mematikan telepon tersebut dan melihat hal tersebut Tolib Siregar merasa kesal dan lalu memukul lutut sebelah kiri, masing-masing sebanyak dua kali," jelasnya.
Melihat hal itu, Bripka Andi lalu menyuruh korban untuk pergi ke belakang. Setelah itu, korban pun ditendang di bagian bahu oleh Hisarma dengan kakinya sebanyak satu kali hingga korban terjatuh ke lantai.
Tak lama, korban pun berjalan ke arah belakang sel yang juga diikuti oleh Hisarma dan tahanan lainnya.
Hendra merupakan tahanan kasus pencabulan yang dianiayai, diperas, hingga dipaksa masturbasi menggunakan balsem.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News