Aipda Leonardo Sinaga yang Terlibat Kasus Tahanan Tewas, Kini Ditahan

Fathir menjelaskan utnuk oknum polisi bernama Bripka Andi Arvino, Polrestabes Medan telah melakukan pemecatan terhadapnya. Namun, pemecatan terhadap Bripka Andi bukan karena kasus penganiyaan Hendra Syahputra itu, tetapi karena kasus narkoba.
Sidang kode etik terhadap Andi Arvino ini digelar pada Selasa (14/6).
"Iya sudah dipecat, tapi bukan karena masalah ini, karena narkoba. Kalau anggota Polri melakukan tindak pidana, proses internal berjalan proses pidana juga berjalan," sebut Fathir.
Sementara, untuk pelaku Hisarma, Fathir mengatakan pelaku saat ini tengah menjalani persidangan atas kasus tersebut di Pengadilan Negeri Medan, sedangkan tersangka lainnya masih menjalani hukuman untuk kasus mereka yang sebelumnya.
"Satu orang tersangka sedang menjalani proses persidangan atas nama Hisarma. Kemudian yang lain saat ini masih menjalani proses hukuman dari perkara sebelumya," ujarnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melimpahkan berkas perkara ketujuh tersangka lainnya itu ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Jika sudah dinyatakan lengkap oleh jaksa, kata Fathir, maka ketujuh tersangka itu akan segera diadili di persidangan.
"Untuk tindak lanjut terhadap ketujuh tersangka ini, akan kami kirimkan berkas perkara. Kemudian untuk selanjutnya jika jaksa sudah menyatakan lengkap maka akan diproses di persidangan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Hendra Syahputra diduga tewas seusai diperas, dianiaya hingga dipaksa masturbasi menggunakan balsem, oleh sesama tahanan.
Hendra merupakan tahanan kasus pencabulan yang dianiayai, diperas, hingga dipaksa masturbasi menggunakan balsem.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News