Tjong A Fie, Saudagar Kaya Pelopor Transportasi Massal Pertama di Sumatra

Medan, sebagai kota di pesisir pada umumnya di Nusantara, menjadi pusat berinteraksinya berbagai etnis yang datang hingga menetap. Di kota ini lah Tjong A Fie menebar kebaikan dengan membangun berbagai infrastruktur dan membantu orang-orang tapa memandang latar belakang suku, kelas sosial, warna kulit maupun agama.

Hampir semua lapisan masyarakat dan etnis di Medan dibantunya. Untuk sesama Tionghoa, dia membangun tempat ibadah klenteng, tempat pemakaman dan mendirikan perkumpulan untuk merawat kuburan. Untuk masyarakat setempat Tjong A Fie membangun rumah sakit Tjie On Tjie Jan, Rumah Sakit Tionghoa yang memberikan pelayanan pengobatan secara cuma-cuma dengan pertimbanagan umur dan ekonomi pasien.

Tak hanya kepada sesama Tionghoa, dia juga punya hubungan baik dengan masyarakat agama lain. Kepada umat Islam dia turut membantu lebih dari setengah biaya pembangunan Masjid Raya Al Mas’un Medan. Kemudian, Tjong A Fie membangun sebuah masjid bernama Masjid Gang Bengkok yang kini menjadi Jalan Masjid, yang tak jauh dari kediamannya di Jalan Ahmad Yani Medan.

Berbagai sekolah di hampir seluruh Sumatra Timur saat itu, baik itu Islam, Kristen, Tionghoa, turut diantunya. Dia bahkan menyumbangkan tanahnya untuk pembangunan Sekolah Methodis di Medan.

Tak hanya itu, Tjong A Fie juga ikut terlibat dalam pembangunan jalur kereta api pertama di Sumatra yang dioperatori Deli Spoorweg Mij (DSM) yang menghubungkan Medan dan Belawan.

Deli Spoorweg Mij atau Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) didirikan pada tahun 1883 dan berkantor pusat di Deli Serdang samapi 1890, sebelum akhirnya berpindah ke Deli, sekarang Kota Medan.

Jalur kereta api di Stasiun Kereta Api Medan yang kini menjadi penghubung sejumlah daerah di Sumatera Utara dan Kota Medan di bawah pengelolaan PT. KAI (Persero) Divre I Sumut. Foto: Muhlis/JPNN.com

Tjong A Fie turut andil membantu perusahaan tersebut bersama Jacob Theodoor Cremer yang menjabat sebagai Administratur Deli Maatschappij, sebuah perusahaan tembakau terbesar di Sumatra kala itu.