Bobby Nasution Susun Sejumlah Program Atasi Stunting Anak, Anggarannya Fantastis

sumut.jpnn.com, MEDAN - Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah menyusun sejumlah strategi untuk mempercepat penurunan jumlah kasus stunting pada anak yang hingga Februari 2022 telah mencapai 550 kasus.

Kasus tersebut tersebar di seluruh kecamatan di Kota Medan, kecuali Kecamatan Medan Baru. Sementara, kasus stunting tertinggi berada di Kelurahan Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Medan Benny Iskandar menyebut ada sebanyak sebanyak 15 program, 16 kegiatan dan 29 sub kegiatan yang akan dilakukan.

Program ini akan dilaksanakan 10 OPD dan 30 Kelurahan dengan total pagu anggaran Rp 198.102.286.201 (Rp 198 miliar), termasuk dana kelurahan Rp 1.905.246.381 (Rp 1,9 miliar).

Tak hanya itu, khusus untuk 550 balita penderita stunting yang saat ini terdapat pada 20 kecamatan juga telah ditetapkan anggaran penanganan sebesar Rp 14.878.011.827 (Rp 14 miliar). Anggaran Rp 14 miliar ini terdiri atas Intervensi Gizi Spesifik sebesar Rp 2.678.011.827 (Rp 2 miliar) dan Intervensi Gizi Sensitif sebesar Rp 12.200.000.000 (Rp 12 miliar).

"Maka disusun rencana program, kegiatan dan sub kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi yaitu untuk tahun 2022 yang terdiri atas 15 program, 16 kegiatan dan 29 sub kegiatan," ujarnya saat kegiatan Rembuk Penanganan Stunting di Kota Medan, Selasa (31/5).

Benny mengatakan pada tahun 2022 ini, terdapat 63 kelurahan yang menjadi lokasi fokus intervensi penurunan stunting. Ada dua intervensi prioritas yakni Intervensi Gizi Spesifik untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting dan Intervensi Gizi Sensitif guna mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting.

Sementara sasaran sasaran prioritas adalah ibu hamil, Pasangan Usia Subur (PUS)/calon pengantin, balita (0-59 Bulan), dan remaja.