KontraS Kritik Tindakan Aparat Amankan Paksa Puluhan Jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun
sumut.jpnn.com, MEDAN - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut mengritik langkah aparat kepolisian mengamankan paksa puluhan jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun, Medan.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (21/5) sekitar pukul 19.30 WIB, yang diduga karena polemik kepemimpinan Pdt Rumondang Sitorus yang menimbulkan pro dan kontra dikalangan jemaat.
Staf Kajian KontraS Sumut Rahmat Muhamad menyebut ada ratusan personel kepolisian yang menangkap para jemaat yang saat itu sedang berlatih musik untuk peribadatan hari Minggu.
Baca Juga:
"Ada sekitar 50 jemaat yang dibawa ke Polda Sumatera Utara untuk dimintai keterangan," ujarnya, Kamis (26/5).
Rahmat mengatakan setelah diperiksa lebih dari 10 jam, jemaat yang ditangkap, lalu dipulangkan pada keesokan harinya. Akibat penangkapan itu, para jemaat mengalami trauma.
Atas kejadian itu, perwakilan jemaat bernama Siahaan pun telah mengadukan kejadian tersebut kepada KontraS, pada Selasa (24/5).
Baca Juga:
“Pemetaan aparat atas ancaman dilapangan patut dipertanyakan. Toh yang berada dalam gereja adalah jemaat, sebagian juga ibu-ibu. Tidak bersenjata dan bukan pelaku kriminal.
Mengapa harus diambil langkah dengan menurunkan ratusan personel bersenjata," ujarnya.
Rahmat menilai pendekatan keamanan untuk menyelesaikan persoalan internal Gereja HKBP Pabrik Tenun adalah langkah keliru. Menurutnya, hal itu hanya akan menimbulkan berbagai persoalan baru yang membuat konflik semakin meruncing.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut mengkritik tindakan aparat kepolisian yang mengamankan paksa puluhan jemaat Gereja HKBP Pa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News