Anies dan Ganjar ‘Kompak’ Evaluasi Sistem Pertahanan Di Bawah Kepemimpinan Prabowo, Singgung Alutsista Bekas!
sumut.jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan dan Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo senada terkait perbaikan dalam sistem pertahanan Indonesia di masa depan. Kedua calon presiden ini bahkan senafas mengatakan bahwa harus ada pembenahan dalam sistem pertahanan pada kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto.
Debat ketiga calon presiden (capres) ini membahas tema “Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik”.
Dalam debat ini dua pasangan calon presiden ini menyinggung sistem pertahanan Indonesia termasuk pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dibeli dalam kondisi bekas.
Berawal dari pernyataan Capres 01 Anies Baswedan yang menyinggung soal utang luar negeri Indonesia yang tidak produktif, salah satunya digunakan untuk membeli alutsista bekas.
“Utang-utang yang kita gunakan aktivitas produktif, jangan untuk kegiatan yang nonproduktif, misalnya, dengan membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan itu bukan sesuatu yang tepat,” kata Anies dalam debat capres ketiga, Minggu (7/1) malam.
Selain itu, Anies Baswedan juga mengritik terkait pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan era kepemimpinan Prabowo terdapat pihak yang disebut sebagai orang dalam (ordal).
Anies menyampaikan hal tersebut saat bertanya kepada Prabowo Subianto oal standar etika presiden sebagai panglima tertinggi dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta.
"Dalam kenyataannya Pak, ketika Bapak (Prabowo) memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam, dalam pengadaan alutsista," kata Anies saat berdebat dengan Prabowo.
Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan dan Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo kompak evaluasi sistem pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News